MEDIA SOSIAL DAPAT BERAKIBAT FATAL
Oleh : Bambang Jatmiko, S.Pd
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Media sosial merupakan sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan .
Media social yang ada meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial bermacam-macam bentuk dan jenisnya seperti Facebook, Twitter, Youtube, hingga pesan instan seperti Line, Whatsapp, Wechat, dan BBM. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar. Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs media sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan.
Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari media sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dan harus dimiliki siswa dalam mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai. Banyak masalah yang ditimbulkan media sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga merupakan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial. Berkurangnya waktu belajar siswa disebabkan mengakses internet dan membuka situs media sosial sehingga lupa waktu dan juga dalam diri siswa timbul rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia maya.
Pada saat proses belajar, siswa cenderung berfikiran mengenai respon pengguna lainnya dalam sebuah status yang dituliskan di salah satu media sosial (facebook), sehingga konsentrasi belajar siswa terganggu. Belum lagi siswa merasa tidak menyukai salah satu mata pelajaran, sehingga siswa tidak belajar dan cenderung memainkan media sosial untuk penghibur dikala bosan. Selain itu, media sosial juga menyebabkan gaya belajar siswa sangat terpengaruh, ketika belajar panggilan chatting dari teman selalu kuat menganggu. Belum lagi kebiasaan menulis ataupun berkicau ketika belajar, entah sedang belajar atau mengeluhkan susahnya pelajaran. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan media sosial yang semakin menghawatirkan.
Dampak situs media sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna media sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring di media sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut. Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna media sosial. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs media sosial. Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut.
Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Selain itu, langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua maupun pendidik untuk mengawasi dan membatasi siswa untuk tidak terlena dengan media sosial yakni pertama, memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya media sosial. Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari penggunaan media sosial dan dapat menggunakannya secara lebih bijak. Kedua, usaha untuk tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet. Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses media sosial dengan telepon seluler mereka. Ketiga, mengawasi siswa dalam bermedia sosial. Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam media sosial sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs media sosial tersebut dan menggunakannya ke arah yang tidak baik. Oleh karena itu, peran serta orang tua juga pendidik dalam mengawasi siswa sangat diperlukan, lebih-lebih dampak yang ditimbulkan media sosial sangat signifikan dalam motivasi belajar siswa.
Secara Psikologis, sebagian besar penggguna internet menjadi penyendiri dengan dunia maya. kehidupan sosialnya sedikit demi sedikit hilang. sehingga tidak berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata.
ReplyDeletesecara Psikik. mata terutama dampak dari radiasi layar yang begitu tajam sangat membahayakan kesehatan. dengan durasi yang lama
makasih kunjungannya mas
ReplyDelete